TORAJA UTARA - Sedikitnya 14 siswa SMK di Toraja Utara, kemarin siang digelandang ke Mapolsek Rantepao, Kamis (20/10/2022)
Para siswa yang berasal dari SMK Kr. Tagari dan SMK Kr. Harapan tersebut digelandang ke kantor Polsek Rantepao, karena diduga telah melakukan penyerangan ke SMA Negeri 2 Toraja Utara.
Baca juga:
Ozkan, sahabat dari Istanbul
|
Saat dikonfirmasi kangsung di ruangannya pada Rabu (19/10/2022) siang, Yulius L. Bangke, selaku kepala sekolah SMAN 2 Rantepao, mengatakan jika sekolah mereka diserang dengan lemparan batu oleh sejumlah oknum siswa dari sekolah lain yakni siswa SMK Kr. Tagari dan SMK Kr. Harapan, Toraja Utara.
"Ini tidak ada hujan, tidak ada badai, kok kami di serang dengan lemparan batu oleh sejumlah oknum siswa dari SMK Kr. Tagari dan SMK Kr. Harapan", ungkap Yulius.
Lanjut beber Kepsek SMAN 2 Toraja Utara, jika pelemparan tersebut dilakukan pada saat proses jam belajar mengajar sedang berlangsung yang membuat para guru beserta siswa merasa tidak nyaman sehingga dipulangkan lebih awal.
Selaku kepsek SMAN 2 Toraja Utara, Yulius L. Bangke', menjelaskan kronologis kejadian dimana pelemparan diperkirakan sekira pukul 12 siang sehingga melihat kondisi tidak nyaman para siswa SMAN 2 dipulangkan pada pukul 13:00 tapi saat siswa hendak pulang, mereka di hadang dan dilempari juga yang mengakibatkan para siswa kembali masuk ke sekolah untuk mengamankan diri.
Berdasarkan informasi melalui kepsek SMAN 2 Toraja Utara tersebut, diketahui jika penyerangan itu dilakukan karena diduga akibat dari adanya rekaman audio suara dalam grup Whatsapp yang sifatnya memprovokasi para oknum siswa.
Namun belum diketahui pasti siapa pemilik asli dari nomor yang digunakan untuk merekam langsung pesan suara ke dalam sebuah grup Whatsapp.
Kejadian ini pun juga, Kepsek SMAN 2 Toraja Utara, telah menghubungi kepsek SMK Kr. Tagari, untuk mengkoordinasikan permasalahan tersebut.
Sementara, di tempat terpisah, selaku Panit 1 Reskrim Polsek Rantepao, saat dikonfirmasi di ruangannya, IPDA Akhmad Rony, mengatakan jika para siswa yang diduga dari SMK Kr. Tagari dan SMK Kr. Harapan, telah diamankan ke Mapolsek untuk diambil keterangannya, yang selanjutnya pihak sekolahnya juga telah di hubungi untuk datang.
"Kita sudah amankan beberapa siswa untuk diambil keterangannya dan mereka juga telah buat surat pernyataan. Kita juga telah memanggil para gurunya untuk di kembalikan ke pihak sekolah sebagai pembinaan", tutur IPDA Akhmad Rony.
Di tempat yang sama, Kapolsek Rantepao, AKP Haeruddin, menjelaskan bahwa para siswa tersebut telah di panggilkan pihak sekolahnya untuk di kembalikan.
"Sebagai pembinaan kepada siswa kita suruh buat surat pernyataan untuk tidak mengulangi hal tersebut. Kita juga panggil pihak sekolahnya untuk dikembalikan dan selanjutnya untuk dibina melalui mekanisme sekolah masing - masing", ucap AKP Haeruddin.
Adalun jumlah siswa dari 2 SMK yang diamankan sekira 14 siswa dimana SMK Kr. Tagari 4 orang dan SMK Kr. Harapan sejumlah 10 orang.
(Widian)